TANDA-TANDA
ORANG YANG BERIMAN
Ada dua kata di
dalam Al qur’an yang berarti ‘orang-orang yang beriman yaitu “Aamanuu” dan “Mu’minuun”
.
Dalam surat Annisa ayat 136 Allah
berfirman
Yang Artinya;”Wahai orang-orang
yang beriman
Orang-orang yang beriman dengan sebutan “Mu’minuun” ialah mereka yang
berada dalam kondisi kemantapan iman, tidak ada lagi keraguan dihati mereka.
Didalam Al qur’an Allah berfirman dalam surat Al Anfaal ayat 2-3:
Yang Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama
Allah gemetar hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah
keimanan mereka dan kepada Tuhan mereka bertawakal yaitu orang-orang yang
mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada
mereka.
Dari ayat
tersebut terdapat lima tanda orang-orang beriman :
1.
Apabila disebut nama Allah, maka gemetar hatinya
2.
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah, maka
bertambah keimananya
3.
Mereka bertawakkal kepada Allah
4.
Mereka mendirikan Sholat
5.
Mereka menginfakkan sebagian rezekinya di jalan
Allah
Orang beriman apabila disebut nama Allah maka gemetar hatinya, maksudnya bergetar
karena begitu sangat cintanya mereka kepada Allah, seperti halnya sesorang yang
mencintai seoseorang, apabila nama
seseorang yang dicintainya disebut
maka bergetar hatinya. Didalam alqur’an cinta orang-orang
yang beriman kepada Allah dilukiskan dengan ungkapan Asyaddu hibba (cinta yang
mendalam), sebagaiman afirman Allah SWT dalam surat Al baqarah ayat 165:
Yang Artinya:.......dan orang-orang yang beriman amat sangat cinta
kepada Allah.
Orang-orang yang beriman menyerahkan cintanya yang teringi hanya untuk
Allah, sehingga nama Allah sering disebutnya, kapanpun dan dimanapun,
sebagaimana ada ungkapan “ Siapa yang mencintai sesuatu pasti dia sering
menyebutnya”. Bahkan dia rela menjadi
budaknya, sebagaiman ungkapan “ Siapa yang mencintai sesuatu, maka dia rela
menjadi budaknya, begitu juga jika orang beriman sudah sangat mencintai allah
maka dia rela menjadi budak Allah. Contohnya ketika sedang nikmatnya tidur lalu
terdengar azan subuh maka dia rela bangun
meskipun badannya masih letih,
mata masih mengantuk, hawa dingin masih mencekam, namun justru dia menemukan
kenikmatan dan kemesraan cintanya
didalam sholat.
Didalam sejarah Ilmu tasawwuf kita mengenal adanya faham mahabbah yang
dimiliki oleh seorang wanita yang bernama Rabi’ah Al adawiyyah. Mahabbah atau
cinta ini rupanya merupakan kunci mengapa seorang mu’min bertgetar hatinya
ketika disebut nama Allah. Hal ini juga yang menyebabkan orang mu’min selalu
menyebut nama Allah. Karena kecintaan kepada Allah yang amat sangat dapat membuat orang mu’min mau menjadi hamba /budak
Allah yang sesungguhnya sehingga setip perintah dan larangan sanggup
dipatuhinya dengan hati ikhlas.
Untuk itu, marilah kita menempatkan cinta tertinggi kita hanya untuk Allah, bukan
untuk yang lainnya, kita boleh mencintai isteri, suami, harta benda, anak dan
segala yang ada didunia ini tetapi jangan sampai melebihi cinta kita kepada
Allah, sebab cinta kepada Allah itu abadi sementara cinta kepada dunia dan
segala isinya hanya bersifat sementara. Dunia dapat meninggalkan kita, tetapi
Allah tidak akan pernah meninggalkan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar